Spoiler Korean Drama A Piece of Your Mind/Half of Half Episode 2

Not allowed to copy and repost these Little Thing's (ndyra.blogspot.com) Posts to other site. Take out infos and link with credit. You're a good person.

Episode 2 ini ratingnya mulai turun. Padahal episode 1 ratingnya mengungguli drama yang melo dan kecepatannya sama. Tapi hal itu berbalik di episode 2. Padahal buat saya sendiri ending kemarin bikin penasaran sih. Cuma mungkin tema AInya nggak begitu nyambung. Sampai 8 episode pun masih ada yang mengkritik kurang utuhnya cerita tersebut. Terutama dari penggemar sains fiksi. Tapi saya maklum. Kdrama.



Seowoo lalu mengikuti Hawon pergi. Aneh.. Ia tidak (merasa) pernah bertemu Hawon, tapi melihat punggungnya saja Hawon sudah masuk ke dalam hatinya. Sedetik kemudian Jisoo meneleponnya balik, menanyakan mengapa Seowoo melakukannya (mempertemukannya dengan Hawon). Kukira kalian teman, kata Seowoo. Hhh.. Teman.. Seowoo tahu apa? Apa Hawon yang memintanya?

Seowoo membantah. Ia bahkan tak kenal Hawon. Jisoo bilang bahwa kata terakhir yang diucapkan Hawon padanya adalah, "telepon aku kalau kau (dalam keadaan) menyedihkan." Dan meski kini ia menyedihkan, ia tidak akan menelepon Hawon. Jisoo emosional. Ia sampai tak sanggup melanjutkan kalimatnya. Ia mengakhiri teleponnya dan ternyata Seowoo yang ia hubungi berada di depannya menunduk dan berjalan jauh pelan (Jisoo mengambil jalan memutar? Karena tadi Seowoo ada di belakang Hawon).

Flashback ke pertemuan kembali Hawon dan Jisoo setelah 7 tahun berpisah. Hawon jauh-jauh terbang dari Amerika pas kuliah (Hawon membawa passport kapanpun) karena Jisoo memintanya bertemu. Seperkiraan Jisoo, Hawon memang sudah di Korea. Aigu.. Mereka berdua berjalan di atas jembatan bergandengan tangan (dihitung 1 ya. Ada jembatan penyeberangan nanti yang ditunjukin dan flyover. Entah simbolik atau nggak sengaja). 

Owala.. Baru ngeh Jisoo nyebut penyakit kulit Hawon di sini. Ibu Hawon bilang kalau Hawon nggak sebaiknya tinggal di Seoul karena penyakit kulitnya. Hawon lebih baik tinggal di dekat pepohonan. Hawon membalas, sekarang dia udah baik-baik saja. Tidak apa-apa. Itu dulu waktu kecil cuma sebentar. Setelah berjalan-jalan cukup lama, mereka lalu memutuskan ke Misiryeong (tempat Seowoo? Pakaian Hawon kayaknya sama seperti waktu dia moto-moto di episode 4?). Dan Jisoo memutuskan mengatakannya di sana. "Aku akan menikah." Hawon mengingat flashback ini di rumah yang dulu di depannya Jisoo menungguinya. Rumah itu kini miliknya. Rumah yang kata Jisoo tampak nyaman dan rumah Korea banget. Tapi mengapa Hawon tak menyalakan lampunya? Mengapa gelap sekali di sana dan tidak ada kursi?

ㅋㅋㅋ Paginya Seowoo malah cerita ke Soonho dan Soonho keceplosan bilang "sama aja kayak dulu.. Berubah pikiran.. Ninggalin.." Haha. Pas dikonfirmasi balik oleh Seowoo apa Jisoo ninggalin Hawon, Soonho malah mengalihkan perhatian ke tanaman-tanamannya. Terus dia cerita. Neneknya tuh diplomat yang nggak tega sama anak-anak Korea yang kesusahan di luar negeri. Terus Hawon dibawa ke sini. Ia lalu bertemu Hawon yang karena suatu hal menjadi sendirian. Ia memanggil Hawon Paman dan kadang Won-ah, pokoknya sesukanya wkwk. Dasar. Sejak itu Hawon tinggal di Korea. Sebelumnya juga pernah tinggal di sana. Kacamata Hawon ketika ia bertemu Soonho, pas berembun hihi. Lucu karena Hawon agak menengadahkan kepala berusaha melihat jelas Soonho di depanya. 

Seowoo terlalu lembut. Mendengar cerita Seowoo saja ia sudah akan menangis. Terharu. 

Btw Hoon lagi ngajakin AI Hawon ngobrol dan saat ia bertanya di mana Hawon tinggal, AI menjawab, itu terbatas. Namun ketika ditanya soal Jisoo, AI menjawab lengkap. Jadi tahun 2013 Jisoo dan Hawon bertemu. Tahun Hawon mengembangkan alat pelacak. Eh? Hawon mengira pembatasan jawaban itu disebabkan poin reaksinya adalah Jisoo. Coba diganti aja passwordnya. Tapi Hoon bilang udah cukup uji cobanya. Tinggal bikin 1 lagi untuk uji coba ke pasien beneran buat meningkatkan akurasinya. Sekalian berbagi ke RS. AI Hawon dibuang saja. Kayaknya mereka merasa nggak aman kalau ngeshare AI Hawon. Berhubungan dengan kecerdasannya?  

Mmm Hoon agak sedih sepertinya berpisah sama AI Hawon yang selalu berbincang dengannya (saya suka juga sama aktingnya! Natural). Relate. Jadi pingin punya juga coba.. Saya tuh bayanginnya ini bisa dipake untuk nenek kakek yang nggak bisa telponan ma keluarganya karena mereka sibuk. Atau dipake memotivasi anak-anak yang susah ngobrol ma orang. Ya siapapun yang bisa dapet hal baik dari AI. 

Saya suka Seowoo punya partner kerja yang mendukung perkembangannya. Percaya kemampuannya. Dambaan semua orang. 

Haha Seowoo ini belum kenal baik 'sebelum fajar' tapi udah akrab. Makan bareng.. Curhat.. Seneng sih liatnya. Supel. Tapi tetep punya sisi negatif. Ya untung Hawon tuh cowok baik. Seowoo cerita pembicaraannya di telepon dengan Jisoo tadi. Hawon jadi tahu kalau Jisoo beneran merasa menyedihkan. Seowoo curhat pula dia kasihan sama Hawon. Dia percaya sesuatu yang nggak ada (?). Sama sepertinya (yang selalu bermimpi?). Cinta tak berbalas 10 tahun. Seowoo tidak bisa membayangkan bagaimana ia bertahan. Lucunya di sini yaitu Seowoo nyeritain Hawon ke 'sebelum fajar' di hadapannya yang sebenarnya adalah Hawon sendiri. Hawon pun membalas tanya Seowoo. Ya bisa selama itu bertahan masih menyukai Jisoo karena ia termasuk orang yang berharga. Dari kecil mereka bersama. 

Keesokan paginya, Hawon menelepon Jisoo langsung dan diangkat. Artinya mereka  bisa saling kontak, tapi memang tidak dilakukan. Bagus. Ahhhh.. dialog mereka juga bagus.. Beneran kayak temen lama. 
"Kudengar kau merasa menyedihkan." (dari sini Jisoo tahu kalau rekaman dan alamat pengiriman itu adalah dari Hawon)
"Kau sudah lama tidak menelepon dan yang kau katakan pertama.." 
"Karena kudengar kau merasa menyedihkan. Mengapa kau lari? Kau bahkan tidak mahir berlari." (di Oslo, Hawon dengan mudah menyamakan jarak dengan Jisoo yang berlari lebih dulu)
"Karena kau muncul tiba-tiba.."
"Lalu bagaimana aku harus muncul?"
Jisoo hendak memutus pembicaraan dengan mengatakan tak bisa ngobrol sekarang. Nanti saja.. Bagusnya Hawon membalas, lalu nanti kapan? Ia kemudian memberi waktu Jisoo. Ia berkata akan bicara 20 menit lagi. Hawon menutup telepon terlebih dulu. 

Saya bisa nangkep Hawon yang menghargai dan mengerti Jisoo. Ia baru menelepon Jisoo ketika Jisoo punya masalah. Jisoo soalnya sempat bilang suaminya kenal Hawon. Ia yang menemani Jisoo sepeninggal Hawon pergi ke Amerika. Hawon udah mau nebak tapi Jisoo menginginkannya tidak mencari tahu (huhuuu Hawon-ah). Hawon pun memberi ruang baginya mengetahui Jisoo mencintai calon suaminya itu (wait, saya menangkap ekspresi ragu?). Hawon menjaga jarak namun tetap akan menyayangi Jisoo tanpa mengganggu kehidupannya. Hawon percaya Jisoo akan hidup dengan baik. Harus. Ia berencana akan mengecek setiap 10 tahun tapi udah keduluan kemunculan Jisoo. 

(setelah 20 menit jeda flashback tersebut) Jisoo berkata, ia nggak sepenuhnya menyedihkan. Ia juga cukup bahagia dan cukup menyedihkan (separuh separuh). Ia baik-baik saja. Ia tak akan melarikan diri lagi lain waktu. Hawon masih tak percaya. Jisoo-ya.. Dipanggil begitu.. Jisoo sudah lama tak mendengarnya. Tapi ia sekali lagi meyakinkan Hawon dirinya tak apa.  

Inwook pergi membeli tanaman di tempat Soonho? Eucalyptus. Tanaman yang ia minta diantarkan ke Jisoo (sementara ia bekerja di hall, rekaman). Kenapa tidak diberikan langsung ya? Separah apa kesalahan Inwook hingga komunikasi mereka sulit?

Btw Soonho cuma punya Seowoo untuk diminta bantuin tolong ke mana-mana haha. Sama seperti Hawon. Sebenarnya ada detail yang dikasih tahu ke penonton di sini. Kalau setiap studio punya penata musik yang stay meski tanpa jadwal. Mungkin sewaktu-waktu ada yang mau rekaman hehe. Seowoo nawarin diri buat jadi salah satunya untuk Moon studio dan disetujui Hawon sebagai pemiliknya. Mmm ngerti kan gimana beberapa hal dalam drama ini berhubungan dengan bulan? Moon Hawon, Moon Seonho, Studio Moon, Half of Half atau A Piece of Your Mind yang ditampilkan lewat AI (AI tidak sepenuhnya memperlihatkan pemikiran orang yang ia perankan) atau lewat bayangan bulan separuh di sore hari yang sama-sama dilihat Hawon dan Seowoo di desa episode 1.

Soal detail episode 1 juga menyebutkan seorang Hawon tuh fokus kalau kerja. Nggak akan ngangkat telepon. Makanya waktu Soonho butuh Hawon ngangkat telepon untuk menyuruhnya menemui Jisoo (pesan dari Seowoo), Soonho menitipkan pesannya ke Hoon. 

Hari berganti. Jisoo dan Hawon sudah nyaman saling menelepon. Hujan. Pesan untuk Jisoo. Termasuk matahari terbit dan terbenam, berangin dan hujan.. Semuanya.. Yang Jisoo lihat, pandangi dan dengar. Merupakan pesannya pada Jisoo untuk bahagia di manapun berada. 

Sore menjelang, pertama kalinya percakapan Jisoo dan suaminya, Inwook saya lihat. Sebelumnya keduanya tak saling tatap. Saling menghindar. Jisoo berkata bagaimana kalau ia meminta maaf. Kalau tidak pada pemandangan di Oslo (ibu Hawon sudah meninggal, yang di sana hanya ada 'pemandangan' kata Inwook), pada Hawon mungkin? Ia tahu alamat email Hawon (Inwook tidak tahu Jisoo dan Hawon sudah kembali mengontak satu sama lain. Ia masih berpikir mereka sudah lama tidak berhubungan). Inwook menghentikan topik ini lagi. Menurutnya hal ini (kesalahannya yang menyebabkan kematian ibu Hawon?) bukan masalah selama Jisoo menganggapnya demikian. Hal ini tidak berharga untuk sampai membuat hubungan mereka begini. Namun apabila Jisoo memperhitungkannya sebagai masalah, maka ini menjadi masalah Jisoo sendiri. Tidak ada yang perlu dimaafkan. Sudah berapa kali Inwook bilang ini membuatnya menyedihkan dan terlalu sulit baginya. Inwook pergi. 

Sore itu Jisoo menelepon Hawon lagi mengajak Hawon ke Norwegia besok karena ada sesuatu yang ia ingin Hawon lakukan untuknya. Hawon menjawab, di sini saja. Apa yang perlu ia lakukan? Mengatakan apa? Ketemuan di kafe? Tapi semua itu mendadak dibatalkan Jisoo. Jisoo akan memikirkannya lagi, katanya. Sebab yang akan ia katakan nanti mungkin akan berat bagi Hawon (sebelumnya Jisoo memikirkan kembali omongan suaminya). Hawon tidak mau. Ia tetap ingin bertemu besok. Telepon ditutup. Jisoo dan Hawon mendesah. 

Esok pagi sekali Hawon sudah menunggu Jisoo di depan kafe. Masih kedinginan walau dengan pakaian tebal. Lalu diminta masuk oleh pemilik kafe. Beberapa saat kemudian, Jisoo sudah memandangi Hawon dari luar kafe. Terdengar suara flashback ia pernah membiarkan Hawon pergi. Biar ia yang tinggal (di Norwegia) dan mencari tahu kenapa. O.oh! Sementara di tempat lain Inwook memandangi tanaman-tanaman di balkonnya. Ada sebotol air yang dilabeli tanggal. Pesan untuk selalu menyirami? Jisoo akan pergi?

Seowoo meminta maaf lagi pada Seowoo pagi itu. Jisoo membalas dia sedang berada di dekat tempat kerja Seowoo (agak aneh sebenarnya melihat kedua orang tak mengenal dan sempat berselisih ini bisa begitu akrab kembali. Sepertinya mereka sudah jodoh). Mereka berbincang hangat. Jisoo memberikan tanaman dari Inwook untuk Seowoo. Jisoo juga pamit pergi meski ia takut kali ini pergi sendiri, Jisoo merasa harus pergi. Sebelum itu Seowoo mengajak Jisoo berbicara mengenai kesulitannya. Ia akan mendengar. (bisa dilihat walau Jisoo dan Inwook bertengkar, mereka tidak melepas cincin pernikahan mereka. Cinta tulus?) Jisoo bilang kalau suaminya menceritakan padanya mengenai kesalahan yang ia perbuat dan hal tersebut menjungkirbalikkan dunia Jisoo seketika. Perasaan menyesakkan yang baru bagi Jisoo. 

Seowoo bisa mengetahui kalau ada yang ingin Jisoo dengar darinya sebenarnya dengan menceritakan ini. Jisoo menjawab, "Tidak apa-apa.. Tidak masalah.." kata yang di episode berikutnya penonton diberitahu bahwa Inwook ingin Jisoo mengatakan hal serupa padanya. Oho! Seowoo pun mengatakannya. "Semua orang (pernah) melakukan kesalahan.. " Jisoo tersenyum. Ia memberikan pula foto Misiryeong yang ia ambil waktu perjalanan terakhir bersama Hawon di dompetnya.  

Ada mic jatuh dalam ruang rekaman dan Seowoo memperbaikinya (hehe real sekali. Kadang juga gitu kan tetiba ada aja barang jatuh padahal nggak dipegang siapa-siapa plus nggak ada angin). Jadi Seowoo nggak tahu ketika Jisoo memasukkan foto tersebut ke dalam tas kertas bungkus tanamannya. Tak lama kemudian Jisoo pergi setelah mengetahui ada jejak Hawon di sana. Tulisan "langit sore yang seperti malam" di dalam studio. Hawon menulisnya sebagai diagram alir (flowchart), sepertinya untuk membuat AI Jisoo. Jisoo senang Hawon dan Seowoo saling kenal, meski ia tahu Seowoo belum menyadarinya. Seowoo menganggap yang membuat flowchart tersebut adalah 'sebelum fajar'. Kenapa Jisoo senang anyway?

Eh menurut saya durasi drama ini yang sampe menembus lebih dari 1 jam itu karena musik sekaligus alurnya sih. Saya liatnya dibuat natural. Ditunjukin waktu Jisoo jalan.. Kayaknya mau ke rumah (nggak jadi ke Norwegia? Atau mau ke Hawon dulu sebenarnya?).. Namun melihat bis bandara  Incheon di depannya, ia berubah pikiran. Jisoo lari berbalik arah menghampiri bis tersebut. 

Hawon masih menunggu hingga malam dan keesokan harinya (Musik di sini bagus banget). Inwook tidak bisa berkonsentrasi. Ia tidak memainkan pianonya bahkan ketika pemusik yang lain sudah memulai memainkan milik mereka. Sudah tidak ada waktu. Hanya sampai hari ini kesempatannya, batas terakhir penyewaan tempat. Inwook rupanya baru bermain ketika ia ditinggal sendirian (sigh timingnya nggak tepat). Sambil menggenggam dasi yang masih terlipat. Ia tidak tahu Seowoo merekam permainannya (Seowoo memuji dari jauh, permainan Inwook bagus makanya ia merekam) yang ia perdengarkan untuk Jisoo yang terperangkap hujan salju yang lebat, kedinginan sendiri (setelah minta maaf di makam ibu Hawon, yang tersayang dan ia rindukan, atas kesalahan Inwook. Ia sempat curhat kalau hanya ibu Hawon, gurunya, yang nggak tahu ia nggak punya bakat. Ia juga cerita Hawon tinggal di Seoul tapi kulitnya udah nggak apa-apa) 😭😭😭 musik terakhir yang ia dengar adalah musik dari suaminya..

Sedangkan malam yang larut tanpa kehadiran Jisoo membuat Hawon menyerah.. Takkan lagi menunggunya (seperti permintaan Jisoo yang ia ingin Seowoo sampein ke Hawon). Huwaaa

Mmm ada yang tahu mengapa pemilik kafe (aktor musikal juga) meminta Hawon membuat permohonan malam itu agar nanti Jisoo datang ketika melihat bulan begitu besar?

0 Response to "Spoiler Korean Drama A Piece of Your Mind/Half of Half Episode 2"

Post a Comment

I talked about my thought the most because I dont know the others mind^^ You can share your own here.

thank you very much for your comment. :)
Hope you can come back!!!

*Pssssst I'd like you to join my little survey here, wanna know from what fanbase you come.. so "who's your favorite actor/es from this drama?"