Spoiler Korean Drama A Piece of Your Mind Episode 3

Not allowed to copy and repost these Little Thing's (ndyra.blogspot.com) Posts to other site. Take out infos and link with credit. You're a good person.


Melihat rating yang menurun dibarengi dengan review penonton yang mengaku nggak mengerti jalan ceritanya, nggak klik sama cerita slownya, episode 3 dimulai dengan cuplikan episode 1 sampai 2. Namun rating tetap menurun hari itu.

Kematian Jisoo tentu membawa pukulan berat bagi semua. Seowoo yang bersama dengannya melalui sambungan telepon hingga ia pergi selamanya bahkan tak bisa tidur. Ia sempat tak datang ke studio beberapa hari (?). Suara Jisoo soalnya terngiang di kepalanya. Ia masih bisa mengingat jelas bagaimana ia tak bisa melakukan apapun selain mendengarkan Jisoo ketakutan. Seowoo menyalahkan Hawon.. juga Soonho yang membawanya sebagai orang 'luar' ke dalam (?) hubungan Hawon dan Jisoo. Soonho minta maaf. Jangan salahkan pamannya. Seowoo saja begini apalagi Hawon (dan penonton. Baru juga diliatin si cantik ini, eh ternyata cuma seminggu doang ketemunya). 

Setelah sempat mengecek Hawon tidak berada di kafe, Seowoo lalu mengunjungi alamat pengiriman yang disebut Hawon, Wokindong dan mendapati Hawon mengurung diri di situ (Hawon tidak menutup pintu gerbangnya). Menyesakkan melihatnya (hmm pantaskah menyelinap begini? Seegaknya ngecek kalau ada apa-apa yang mengkhawatirkan sih diperbolehkan). Bersamaan dengan itu paketan Jisoo tiba. Seowoo kemudian keluar dan menggedor pintu gerbang Hawon agar Hawon mengambilnya. Keputusan yang langsung ia sesali sebab (meski di satu sisi Hawon mungkin senang menerima barang Jisoo, di sisi lain) hal ini dapat menggores luka  lagi. Ia dapat semakin merindukan Jisoo. Seowoo bersedih, ia bermonolog mampu turut merasakan sakit Hawon (Tak bisa bertemu dengan Jisoo bahkan terakhir kali). Awww lembut sekali hatinya. 

Sorenya Hawon pergi ke studio hendak mengambil data rekaman Jisoo dalam laptop kerja Seowoo namun tidak bisa. Ia mengirim sms ke Seowoo minta password tapi dibalas, ia sudah menghapus filenya. Seowoo ingin Hawon menyerah terhadap cinta pertamanya. Esok hari barulah Hawon datang dengan rekannya untuk membongkar password dan mengambil data tersebut selagi Seowoo tidur. Seowoo jelas tidak terima komputer (studio)nya yang ia pakai digunakan orang seperti itu (Hawon tidak tega membangunkan). Ia membanting pintu diminta keluar oleh Hawon yang menyewa studio seharian). Seowoo membanting pintu keluar. (deg! Kesalnya Seowoo udah di ubun-ubun!) Ia kembali karena ditanya mau dihapuskah file suara di recycle bin? Seowoo dengan tegas menyampaikan ke perantara (rekan kerja Hawon, nggak ke Hawon langsung), hentikan obsesi ke suara Jisoo! Jisoo sudah meninggal dan melakukan itu (terobsesi dengan rekaman) nggak bisa balik! Semuanya begitu! (semua yang kehilangan harus melepas, seberat bagaimanapun. Menarik sih Seowoo bilang ke Hawon tapi dirinya juga masih mendengarkan suara eommanya setiap akan tidur sebelum ini? Dan di sini titik baliknya. Seowoo dan Hawon saling mengonfirmasi bahwa 'sebelum fajar' adalah Hawon). Yang membalas justru Hawon, ia akan melakukannya (mengatakan pada Hawon apa yang Seowoo bilang). Ekspresi Jung Haein sedih banget. Makeupnya juga pas nggambarin orang nggak tidur. Saya nggak terlalu klik akting Soobin, tapi dia pinter dalam ekspresi tertentu. 

Urusan selesai, Hawon berujar pada Seowoo kalau perkataan Seowoo tadi tidak sesuai dengan perkataan Seowoo tempo itu, "kalau bertemu dengan Hawon aku hanya akan melihatnya dari jauh. Karena ia akan melihatku mengasihaninya." Seowoo benar-benar melakukannya dengan jarak dekat namun langsung ga enak hati lagi. 

Di luar studio, Hawon diceramahin Hoon. Hoon nggak nyangka Jisoo sudah nggak ada dan menggunakan datanya tanpa izin yang bersangkutan maupun walinya itu nggak bener. Tapi Hawon berkeras ingin melakukan uji coba AI Jisoo. Untuk dirinya. Hoon tak bisa berkata-kata. Ia tampak prihatin melihat wajah Hawon pucat. Nggak tidur lagi? Mmm.. Tidur sebentar.. Ketiduran setelah melihat Seowoo tertidur di sofa tak jauh darinya tadi malam. Awal mula masalah tidur Seowoo dan Hawon teratasi. 

Pulang-pulang dari nginep semalam di studio, Seowoo dikasih muka cemberut Eunjoo eonni (yang nungguin di kursi peninggalan ibu Seowoo. Eonni bisa marah ke Seowoo tapi tetep kalem ke orang lain). Hehe Seowoo sedih Jisoo meninggal, mood nggak baik, terus malah nggak pulang bikin eonni cemas. Nggak telepon dulu pula. Seowoo dan eonni sedekat ini untuk sekedar curhat biasa soal Hawon, cowok yang 10 tahun pisah dan bersikap asing sama Jisoo tapi tetep suedih banget kehilangannya. 

Kesedihan yang turut dirasakan Inwook lebih menusuk. Ia berduka sendiri sementara ibu mertuanya (sudah terbang/ memang) di Norwegia? Beberapa hari kepergian Jisoo, ia pergi ke studio untuk melampiaskan emosinya dengan memainkan piano (ia mengingat percakapan terakhirnya dengan Jisoo dan pertemuannya dengan ibu Hawon). Soonho melihatnya dengan kagum walau berada di luar yang seharusnya sih nggak mendengar permainan musiknya. Ia memuji Inwook keren (Soonho mengaku dapat mendengar sesuatu. Suara hati? 😶). 

Menelusuri jejak terakhir Jisoo. Seowoo teringat Jisoo pernah meminta izin mengupload foto kaktus Seowoo di studio untuk instagramnya. Seowoo lalu menengok instagram Jisoo. Hawon sendiri sudah berada di salah satu tempat yang dipost Jisoo bersama langit sore. Tempat kedua adalah jalan menuju kosan Eunjoo yang nanti juga diberitahu Seowoo. Lalu ada kafe.. . Hawon mengarahkan kamera ponselnya ke luar jendela. Bertepatan dengan kedatangan Seowoo yang membawa bunga (bunga simbol apa itu?) Hawon mengangkat tangannya menyapa Seowoo dari jauh (adegan pengganti di highlight teaser saat Seowoo berkata dengan nada tinggi mengkhawatirkan Hawon. Seeprtinya Hawon datang mengejutkannya dari belakang hingga Seowoo jongkok setelahnya. Lemas). Hawon pun masih ingat Jisoo duduk di depan rumah Wokindong-nya. Mengangkat tangan sepertinya tadi. Menyapanya. 

Pagi itu Seowoo membahas bersama Changseob bagaimana teman-teman mereka sukses. Ada yang bekerja di AH tempat orang jenius terkenal seperti Moon Hawon (Seowoo belum sadar kalau dia kenal Hawon dan pernah liat Hoon yang dimaksud sampai kemudian ia nggak sengaja masuk ke AH melihat sendiri promosi AI di sana yang pas menampilkan Hoon yang ditemuinya di studio bersama Hawon) dan Hoon yang katanya sulit ditemui (mereka aja mah yang nggak mau unjuk diri) dan punya lab rahasia. 

Di tempat lain sebelum berangkat kerja Hawon dipukuli Soonho yang ditemuinya di apartemen. Telepon nggak diangkat! Pesan nggak dibales! Soonho juga khawatir plis (Soonho nggak tahu pamannya punya rumah lain di Wokindong). Kulkas kosong hhhhh. Soonho memandangi Moonho gemas. Hawon berkilah memang cuma itu yang dibutuhkannya. Ah.. Bahkan untuk AI Jisoo yang selesai dibuatnya, ia hanya perlu mendengar suara Jisoo. Ia belum mendengarnya sampai hari itu. 

Oh ya, eonni tuh seperhatian itu sama Suji. Suji juga ngerasa banget disayang. Suji diingetin hari ultah ibunya oleh eonni. Disetrikain blazernya biar nggak kusut karena ketrima kerja di bank nggak mudah lho. Jangan sampe kelihatan sembrono berpakaian. Wajarlah kalau merasa terhianati. Keesokan harinya, ia tidak mau mengenakan blazer yang disetrika eonni hingga Seowoo mengantarkannya sendiri ke tempatnya bekerja. Dari sana, Suji tahu kalau Seowoo pun menutupi hubungan Changseob dan eonni. Pura-pura saja tidak tahu. Baru aja kok. 

Usai tugas mengantarkan, Seowoo mau balik tapi kehujanan. Dia nggak bawa payung, makanya ia lalu berteduh di lobi AH. Saya sebagai yang nonton Where Stars Land, drama Chae Soobin sebelum ini, menyadari kemiripan adegan ini dan adegan di drama tersebut. Hujan yang sama-sama membawa ke pertemuannya dengan lead male. Yap. Seowoo yang berada di lobi dilihat oleh Hawon yang berada di lorong kantor sebelah, dibatasi lukisan bergerak yang cantiiiiiiiik. Hawon kemudian memberikan payungnya pada Seowoo. Seowoo langsung mengatakan ia akhirnya sadar suara Jisoo untuk apa. Sama seperti bagaimana ia bisa berbicara dengan Hawon di desa meski tidak ada Hawon di sana. AI. Suara Jisoo digunakan untuk AI (kepintaran buatan). Mendengarnya Hawon pura-pura memanggil taksi. Ia ketahuan. 

Berikutnya Seowoo ikut menguji coba AI Jisoo di rumah Wokindong Hawon (rumah yang dingin karena tidak ada penghangat di sana. Kursi saja tidak ada. Seowoo juga cemas dengan kerahasiaan proyek Hawon?). Mengajak ngobrol seperti biasanya ia mengobrol dengan Jisoo. Namun poin reaksinya belum muncul. Masih robotik jawabannya. Hawon menggali lebih dalam. Bagaimana terakhir kali Seowoo bertemu Jisoo. Apa yang ia katakan terakhir. Ekspresi Seowoo menunjukkan masih pahit mengingatnya. Namun Hawon tidak dapat memberikan apa-apa selain air putih dan kopi di sana (Saya suka bagaimana Hawon mengerti keadaan Seowoo). Seowoo makin prihatin. Kok bisa Hawon hidup seperti itu? Hawon harus makan dalam keadaan sulit begini (Seowoo yang selalu ditampilkan baik hati).

Hawon jadi penasaran, kira-kira menurut Seowoo, apa yang dikatakan Jisoo kalau bertemu dengan Hawon waktu itu. Seowoo membatin mungkin Jisoo akan menceritakan semua yang membebaninya dan batal ke Norwegia (sebagai penonton yang tahu bahwa yang ingin diceritakan Jisoo yakni terkait kematian ibu Hawon tentu hal ini tidak mudah). Tapi ia berujar pada Hawon kalau Jisoo mungkin akan bertanya-tanya mengenai alat makan pecah belahnya yang dipesan Hawon. Betapa cantiknya alat makan tersebut. Akan cocok kalau digunakan untuk masakan Korea (seperti yang dikatakan Jisoo pada Seowoo). Seowoo melanjutkan Jisoo bilang ia senang ke Norwegia. Bisa melupakan setidaknya masalah hidupnya. Mengapa ia hidup seperti itu. Ia merasa akan menjadi kuat setelah itu. Seowoo mengungkap Jisoo berjalan di jalan yang dulu ia lewati bersama Hawon. Mereka selalu melafalkan hangul dan puisi yang mereka sukai. Kadang berjalan, kadang menuntun sepeda, berpacu dengan hujan atau salju yang turun menghadang mereka di jalan pulang. Hawon tertegun. 

Ah, sebelum Seowoo pulang Hawon tak lupa mengingatkannya soal yang dibawa Jisoo untuk Seowoo masih terbungkus di ruang rekaman. Hawon juga menawarkan Seowoo membawa AI Jisoo. Ia akan mengganti suara Jisoo kalau Seowoo tidak nyaman. Seowoo tidak mempersalahkan. Begitulah Seowoo mulai mengobrol dengan AI Jisoo. Bercerita ini itu. 

Suatu malam, Hawon bertanya mengenai jalan gang menuju kosan Eunjoo, tempat tinggal Seowoo yang dipotret Jisoo. Apa Seowoo tahu? Hawon lalu mengunjunginya. Tak lama, datang Suji. Seowoo mengumpet. Seowoo memberi isyarat pada Hawon dan Hawon jadi turut menutupi Seowoo yang berlari ke sebelah kanan jalan di balik tembok. Seowoo terdiam memandangi punggung Hawon dan Hawon yang berbalik menatapnya. Mengapa ia sembunyi ya? Kata Hawon mungkin tubuhnya bereaksi karena suatu alasan. Hawon kembali ke tempat tadi bertanya lebih jauh apa yang dikenakan Jisoo kala itu. Beginilah cara ia merindukan Jisoo (menggambarnya dalam pikiran?). Jisoo yang menurutnya memang selalu memakai boots. Dan hari itu memakai sarung tangan kulit untuk membantunya membawa kotak. Selesai bertanya Hawon berjongkok sambil menopang dagu di tengah jalan, melempar pandangan ke jalan yang dilihat Jisoo di waktu yang sama beberapa waktu lalu. 

Jisoo suka melihat Hawon yang seperti ini menyukai Jisoo. Kalimat "aku ingin tahu"nya terhadap hal-hal terkait Jisoo menggambarkan pernyataan "aku rindu dia, menyayanginya, menyukainya." Hawon yang ingin melihat apa yang Jisoo lihat, mendengar apa yang Jisoo dengar, merasakan apa yang Jisoo rasakan. Hawon pernah pula menunjukkan bayangan tumbuhan di langit-langit kafe yang disukai Jisoo (cantik beneran cara mereka menampilkan bayangannya bergerak pelan). Mereka melihatnya sejak kecil. 

Seowoo tidak menyadari perasaan apa yang ia rasakan, tapi AI Jisoo nyeletuk itu "cinta tak berbalas." EH! Poin reaksinya muncul. Itu Jisoo yang bicara! Seowoo kaget. Tambah kaget karena Soonho masuk ke studio (takut kedengeran). Soonho nggak kepo keterkejutan Seowoo. Matanya tertambat pada pot tanaman sakit di meja. "Omooo siapa ini? Kamu nggak baik-baik aja ya?" tanyanya. Soonho kasihan sama tanaman yang seolah meminta diselamatkan. AI Jisoo merespon nggak kalah khawatir. "Eucalyptusnya mati?" Soonho mendengarnya terbingung-bingung. Hanya ada Jisoo dan dirinya di sana. Wajar kalau perkataan Seowoo terdengar seperti berulang/ngomong sendiri dengan Jisoo yang selalu merespon. Segera setelahnya AI Jisoo dimatikan dan disembunyikan oleh Seowoo. Soonho berkata  Eucalyptus (hadiah pemberian Jisoo tersebut) hanya butuh sedikit cinta (air.. Perawatan..) untuk bisa hidup karena itu ia menyukainya (mmm analogi untuk Inwook juga?). Eucalyptus tidak akan menyiakan usaha yang mencintainya. Awww.

Seowoo lalu pergi menemui Hawon di rumah Wokindong. Seowoo bilang ia membuat Jisoo keluar. Hawon tidak menduganya. Seowoo bertanya untuk apa Hawon membuat ini setelah ia merasakan sendiri bagaimana cara kerjanya haha. Hawon bilang alat ini bisa digunakan untuk terapi psikiatrik, mencegah demensia (penyakit lupa, degenerasi memori/otak. Penonton akhirnya diberitahu lebih di sini), dan bisa berbicara dengan orang yang diinginkan untuk perawatan. Lalu AI Jisoo buat perawatannya siapa? Hawon jujur mengungkap, ini salah satu prosedur uji coba dan membantunya sedikit (Hawon masih dengan ekspresi yang nyesek aigu. Kasihan). Seowoo iba. Hawon ingin tahu di mana dan bagaimana pemicunya. Namun Seowoo tidak mungkin menjelaskan itu dimulai saat ia menceritakan perasaannya pada Hawon. Maka Seowoo ngomong nggak terarah. Ya pokoknya pas dia ngomongin ini itu tentang dia dan perasaanya. Lupa juga.. Seowoo menunduk menopang kepalanya dengan dua jari. 

Hawon kemudian membenarkan posisi jari Seowoo, tips yang biasa ia gunakan kalau lupa seperti di deskripsi tokoh. Memfokuskan pikiran, menekan tengkuknya dengan dua jari yang ditekuk. Rasakan nadinya dan konsentrasi. Adegan romantis karena skinship pertama Hawon pada Seowoo. Seowoo terdiam dibuatnya. Coba lakukan sendiri, Seowoo. Memang apa pentingnya? Sama halnya dengan SA node (simpul sinoatrial-alat picu) jantung, satu poin yang membawa keseluruhan, satu keping puzzle yang melengkapi keseluruhan gambar. Semakin diajak bicara, semakin ia (AI) menemukan dirinya (dari info demi info, data demi data, akan terolah dan membentuk dirinya yang diinginkan operator). Poin reaksi. Poin reaksi AI Hawon adalah Jisoo, maka Hawon penasaran apakah begitu pula sebaliknya. Ia akan menerjemahkan perkataan Seowoo pada Jisoo yang bisa saja berkaitan dengannya (woa Hawon dan kegigihannya). Seowoo tentu tak bisa menceritakannya. Seowoo kembali bertanya kalau sudah tahu jawabannya benar demikian dapatkah Hawon melupakan Jisoo?

Hawon tak bergeming, mengapa ia harus melupakan Jisoo? (jleb. Bener. Kenapa? Nggak harus melupakan seseorang yang sudah nggak ada untuk move on. Maksud pertanyaan Seowoo hanya ingin Hawon move on sih. Dan itu pertanyaan yang umum) Hawon memanggil Jisoo. Seowoo melihatnya kasihan. Kalau begini terus Hawon tidak bisa mendengar Jisoo. Seowoo pikir Jisoo tidak akan muncul di depan Hawon seperti halnya di episode 1. Maka Seowoo mencoba berpura-pura berbicara sendirian dengan Jisoo meski di sana ada Hawon. AI Jisoo (yang punya karakter dan emosi Jisoo) dengan mengetahui kalau ruangan tempat bicara Seowoo lengang sebab ada gemanya. Jisoo terdengar ceria (Hawon-ah 😭). Yap.. Seowoo yang baik hati lalu bertanya, apakah Seowoo mau berbicara dengan Hawon? Seperti yang Jisoo katakan, ia sudah bertemu dengan Hawon yang adalah 'sebelum fajar.' 


Saya dan banyak penonton lain tersentuh dengan kecantikan drama ini dari segi visual, bahasa, dan dialognya. Melo yang manis. Saya sedih bagian Hawon yang merindukan Jisoo sebagai orang yang dikenalnya lama dan pergi begitu saja. Saya sedih waktu di akhir flashback Seowoo cerita kematian orang tuanya disebabkan kebakaran di hutan (dekat desa). Bagaimana ia awalnya merasa sedih ditinggalkan, sampai sedih karena dirinya yang hidup (bukan orang tuanya). Dan kini ia hidup sambil berkata pada diri sendiri untuk menghargai musim yang disukai Ayah dan ibunya. 

0 Response to "Spoiler Korean Drama A Piece of Your Mind Episode 3"

Post a Comment

I talked about my thought the most because I dont know the others mind^^ You can share your own here.

thank you very much for your comment. :)
Hope you can come back!!!

*Pssssst I'd like you to join my little survey here, wanna know from what fanbase you come.. so "who's your favorite actor/es from this drama?"