Sebelumnya: Review Korean Drama Memory Episode 10
Di episode ini Lee
Sung Min (pengacara Park) tahu sunbaenya ada hubungan dengan anak muda yang ia
sangka sebagai pembunuh puteranya. Maka ia mendesak sunbae memberikan kontak
anak itu. Tapi sunbae tidak ingin pengacara Park menggali lebih dalam. Lantas
ia mengarang alasan ia dan anak itu tidak berhubungan jauh.
Awww, suka
banget sweetnya Junho merahasiakan ia tahu penyakit pengacara Park. Ia meminta
pengacara Park merekam apa yang mereka bicarakan bersama Detektif Kim yang
menyelidiki kasus Dong Woo. Namun ujungnya pengacara Park memintanya menjadi
perekam manusianya. Tuh.
Pengacara Park
bercanda kalau Junho harusnya bisa berpura-pura tahu rahasianya dengan baik. Wkwk,
ia miemberi kode agar sekretaris Bong lebih mengajarinya lagi. Sekretaris Bong
yang dikode ga paham, ia kira pengacara Park nggak sadar sama kekurang cakapan
Junho berbohong.
Malam itu
pengacara Park diminta Yeon Woo menepati janjinya membelikan es krim. Di tengah
jalan balik dari membeli es krim, pengacara Park terdistraksi. Ia mematung.
Menyadari pengacara Park lama kembali, istrinya cemas berniat menyusul, tapi
Jung Woo-ya yang pintar langsung bangkit menawarkan diri menjemput. Haduuuuuu
Nam Da Reum T.T
Ia melihat
ayahnya kebingungan, baru ia datangi ketika ayahnya melihatnya dan memanggilnya
senang. Jung Woo-ya tahu bagaimana menutupi apa yang perlu ia tutupi. Ia
menawarkan diri membawakan es krim yang telah meleleh, tapi pengacara Park
menolak. Tangan puteranya bisa kotor dan lengket. Bener-bener ya drama ini.
Di depan Yeon
Woo yang cemberut es krimnya meleleh, Jung Woo berkata es krim makin enak jika
melelh. Walah...oppa! Yeon Woo pun membenarkan. Ckck dua anak ini emang anak
baik.
Keesokan harinya
pengacara Park baru bercerita ke Jung Woo. Bagaimana bisa sembuh?
Ayah percaya hal
baik tak akan berakhir, seperti yang Jung Woo pernah bilang.
Appa, himnae!
Aku percaya appa. Aku akan menjaga Ibu dan Yeon Woo...huwaaaa siapa yang ga
gemes punya anak begini!
Meski ia tampak
tegar di depan ayahnya, Jung Woo tetap seorang anak. Ia memeluk erat ibunya
yang menanyainya pagi itu. Puk, puk, nak. Tidak apa-apa... Kita hadapi
bersama^^
Sekretaris Bong pagi itu kembali berbohong
mengatakan koyo yang dipakai pengacara Park adalah koyo nikotin, mengurangi ketagihan
merokok yang jadi kebiasaan pengacara Park. Ia meminta Junho tidak terlalu
kentara, tapi dia sendiri menyambut pengacara Park dengan sangat riang berbeda
dari biasanya haha. Junho Cuma bisa ngode biar ga perlu segitunya. Malah bikin
curiga.
Orang yang
dikira tersangka oleh pengacara Park ditemukan terbunuh. Bilangnya bunuh diri
tapi jelas bukan.
Pengacara Park
ke pohon Dong Woo, tempat menyimpan abunya (?). Ia letakkan boneka puppy ke-3
yang ia beli di sana. Hehe, kayaknya lupa lagi atau memang sengaja.
Ibu pengacara
Park datang menanyakan penyakit puteranya. Ia sangat shock mengetahui
penyakitnya alzheimer. Ia mencemaskan menantunya pula. Hati ibu mana yang ga
sedih... Istri pengacara Park memberitahukan hal ini ke suaminya.
Ketika pengacara
Park datang ke kedainya, mereka berdua menangis. Aku harap aku saja yang sakit,
kata ibu :((
Untung di rumah
sang istri memeluknya memberi dukungan.
Pengacara Park
mungkin tertidur, ia bermimpi meiihat Dong Woo seolah memberinya petunjuk. Ia
teringat putera sunbaenya yang sempat mengaku tidak punya keberanian dan
meminta maaf. Oke. Kasus ini akhirnya bergulir lagi.
Pengacar Park
meninggalkan kantornya meski ada pertemuan penting. Ponselnya bahkan ia
tinggalkan.
Btw baru nyadar
production Companynya nggak terlalu saya kenal hehe.
Berikutnya: Review Korean Drama Memory Episode 12
Berikutnya: Review Korean Drama Memory Episode 12
0 Response to "Review Korean Drama Memory Episode 11"
Post a Comment