"Ahjussi"
Woo Jae dan Ayah Mertua
Episode 15
Pagi itu, Ayah datang
berniat menyerahkan CVnya. Namun siapa nyana, dia malah disuruh berganti seragam
untuk langsung bekerja. Ayah mengembangkan senyum, setidaknya sampai Woo Jae menyapanya. Mata Ayah sontak terbelalak, seragamnya tidak kuat lagi dia
pegang. Jadi yang merekrutnya adalah menantunya sendiri?
Ayah tahu ini tidak bisa terjadi, ia berkeras untuk pergi sementara Woo Jae berusaha menahan. Woo Jae meminta maaf jika Ayah tidak suka diberi pekerjaan olehnya secara sembunyi-sembunyi. Dan ia akhirnya mengenalkan diri sebagai Wakil Presdir Winnners, Kang Woo Jae. Sebenarnya dia sudah tau, Woo Jae-shi…
Ayah tahu ini tidak bisa terjadi, ia berkeras untuk pergi sementara Woo Jae berusaha menahan. Woo Jae meminta maaf jika Ayah tidak suka diberi pekerjaan olehnya secara sembunyi-sembunyi. Dan ia akhirnya mengenalkan diri sebagai Wakil Presdir Winnners, Kang Woo Jae. Sebenarnya dia sudah tau, Woo Jae-shi…
“Aku tidak peduli siapa kau. Aku hanya tidak ingin memberi
hutang pada orang lain.” Kata Ayah gigih menolak.
Woo Jae tidak menyerah, ia mengaku karena dirinyalah Ayah
kehilangan pekerjaan. Ayah menganggap hal yang dilakukannya adalah hal biasa,
semua orang yang melihat Woo Jae hendak ditabrak pasti akan menyelamatkannya.
Demikian halnya dengan Woo Jae. Dia tidak ingin berutang budi pada orang lain
itu wajar kan? Haha, Woo Jae – Ayah : 1-0
Ayah langsung diberi pengarahan bagaimana menaikkan atau
menurunkan palang di pintu masuk. Tinggal pencet tombol tit tit^^
And u know
what, Ayah?. Di perusahaan lain mereka punya 2 shift, tapi di perusahaan ini
perputarannya 2 orang per shift setiap 3 jam sekali. Itu karena Wakil Presdir
aka Woo Jae bilang kalau berada di box yang kecil terlalu lama tidak baik bagi
punggung.^^
Kepala bagian kemudian bertanya tentang CV Ayah. Sayang, Ayah mengaku
ia lupa…
But actually
Ayah hanya tidak ingin ada yang terbongkar.
Sekembalinya Ayah dari kejutan itu, Ayah meluapkan
kekesalannya pada Pak Yu. Mengapa dia mengatakan bahwa itu adalah perusahaan
juniornya, mengapa ia bohong padanya. Pak Yu tentu bingung, bukankah Ayah
senang karena seharusnya ia mendapat pekerjaan?
“Bagaimana aku bisa bekerja di sana? Karena kau tidak
mengatakan padaku, jadi aku menulis namamu dalam CVku…” aih, anak dan ayah sama
saja. Begitulah Seo Young menutupi kebohongan yang dimulainya T.T
Ayah menempel
fotonya di atas kertas cv Pak Yu, ia memikirkan masa depan Sang Woo dan Mi
Kyung. Btw, saya agak kurang mengerti apa maksudnya credit rating. Credit
rating Ayah diblack-listed karena perusahaannya bangkrut. Ayah hanya mengatakan
ini sebagai alasan ia menggunakan nama Pak Yu.
Woo Jae datang ke small box Ayah untuk sekedar menanyai
keadaannya. Ayah canggung, ia tidak ingin Woo Jae kembali menengoknya lagi dan
membuat orang lain berpikir dia bisa bekerja karena koneksi.
“Saya datang ke sini bahkan ketika bukan shift anda.” elak
Woo Jae. Bagiku, karyawanku juga termasuk orang-orang yang bekerja di luar
gedung. Orang yang bekerja di tempat yang tidak terlihat justru mempunyai
pengaruh yang lebih besar.” Entahlah, but I always like his words.
Begitupun Ayah, “Bagaimana seorang muda sepertinya bisa
penuh pemikiran.” Cz he is your son-in-law wkwkwkwk
Episode 17
Ayah khawatir tentang gosip yang beredar bahwa Seo Young
yang merupakan yatim piatu pastilah mengalami kesulitan berada di rumah
mertuanya. Ayah terus memikirkannya dalam perjalanan pulang sampai ia bertemu
Woo Jae yang katanya sedang stress dan ingin curcol. Eh? Mereka duduk bersama
di kedai Soju.
“Ahjussi, aku ingin mendengar tentang kehidupanmu.” O.ow, gelagat
Ayah yang sering menolak kebaikan dirinya membuatnya penasaran.
Epidode 18
“Ketika aku mengingat
tentang hidupku, aku merasa sangat sedih dan malu.” Kata Ayah singkat.
Bukan jawaban yang diharapkan Woo Jae memang, namun ia tahu
ahjussi di depannya akan menjawab demikian, sama seperti istrinya. Dagdigdug,
Ayah terkejut. Dan cepat memberikan nasihat, agar Woo Jae mengerti perasaan
putrinya hehe. Tenang Ayah, Woo Jae bilang dia akan menunggu Seo Young
berbicara sendiri. Benar-benar perkataan yang dipegang teguh.
Ayah tertangkap basah
sedang memandangi Seo Young yang datang ke kantor untuk mengucapkan terima
kasih. Sudah bisa ditebak, Ayah akan menolaknya. Apalagi mendengar bahwa Seo
Young sudah sering datang untuk bertemu dengannya. Ia semakin cemas dan
langsung pulang.
Di rumah saat ia melihat foto sang istri, ia seolah dapat
berdialog dengannya. Woo Jae memang keras kepala, jika Ayah mendadak keluar
dari tempat iatu, ia pasti mencarinya lagi.
Ayah meminta izin untuk tidak bekerja keesokan harinya. Ia
mengaku sakit padahal sebenarnya ingin mencari pekerjaan lain. Di tempatnya
bekerja dulu sudah tidak ada lagi lowongan pekerjaan. Di beberapa tempat lain
juga sama. Ayah mendesah.
Woo Jae berniat menyapa Ayah di “kotak kecilnya”.
Tidak kehilangan akal, kekhawatirannya membuatnya menelpon
sekretaris Kim untuk mengantarkan sesuatu. Aigo aigo, sekretaris itu
mengirimkannya ke rumah Pak Yu!
Mendengar laporan dari si sekretaris kalau istri Pak Yu yang menerima bingkisan darinya, Woo Jae jadi heran.
Mendengar laporan dari si sekretaris kalau istri Pak Yu yang menerima bingkisan darinya, Woo Jae jadi heran.
Ayah semakin menyesal saat mendengar tentang berita ini. Ia
menyuruh Pak Yu untuk menutup mulutnya. Jangan sampai istrinya juga menyebarkan
tentangnya. Ayah beralasan kalau dia tidak ingin masuk penjara karena menggunakan
nama Pak Yu. Dan jika ada yang datang lagi, Pak Yu harus bilang kalau Ayah
sudah pindah. Ia akan memutuskan hubungan dengan perusahaan itu…
Hari berlalu lagi, kali ini Woo Jae berhasil menemui Ayah
dan berbincang dengannya. Ia bertanya tentang istri Ayah.
“Seberapa banyak menurutmu, seseorang dapat mengenal orang
lain?” Ayah memulai petuahnya. “Apakah dengan menemuinya setiap hari, kau
mengenalnya? Jika kau memiliki hubungan darah, kau akan mengetahui semua
tentangnya? Apakah menikah berarti kau mengetahui semua tentang orang lain?”
Ayah berkata kalau ada yang tidak ingin diceritakannya. Ayah membuatnya
senormal mungkin sehingga Woo Jae mengerti dan tidak mendesaknya…
Ayah lupa mencuci jaketnya, jadi di hari yang dingin itu ia
mengenakan jaket lain yang kayaknya lebih tipis. Hhhh...
Woo Jae melihat Ayah yang hendak berangkat kerja. Ia tidak tega membiarkan Ayah mertuanya berjalan di tengah hawa yang cukup dingin.
Woo Jae melihat Ayah yang hendak berangkat kerja. Ia tidak tega membiarkan Ayah mertuanya berjalan di tengah hawa yang cukup dingin.
“Ahjussi, ayo masuk.” Tetapi kita sudah tahu jawaban Ayah.
Ia melenggang pergi.
Dan tanpa Ayah ketahui foto Seo Young terjatuh!
Sepulangnya dari sana, Ayah bergegas ke Pak Yu untuk bilang kalau dia mau pindah dan butuh rumah atau kontrakan dan
langsung mohon pamit ke Woo Jae keesokan harinya. Ayah sungguh bergerak cepat…
Sepulangnya dari sana, Ayah bergegas ke Pak Yu untuk bilang kalau dia mau pindah dan butuh rumah atau kontrakan dan
langsung mohon pamit ke Woo Jae keesokan harinya. Ayah sungguh bergerak cepat…
Secepat Woo Jae yang akhirnya tahu ada hubungan antara
ahjussi yang menyelamatkannya dengan Seo Young. Karena foto Seo Young yang
terjatuh di loker Ayah kini ada di tangannya.
Episode 24
Woo Jae yang terlanjur penasaran akhirnya mulai menyelidiki Ayah. Sebelumnya, ia menelepon Seo Young, mungkin untuk memastikan sesuatu. Tetapi si istri sedang ada trial persidangan.
Lalu Ayah sendiri di mana setelah membuat Woo Jae
mencarinya? Dia langsung pulang naik bis dan mampir ke tempat pemilik
restaurant yang baru saja meneleponnya. Yap, Ayah dapat tawaran pekerjaan
delivery…
Woo Jae sampai di rumah Pak Yu. Ia menanyakan tentang Ayah.
Woo Jae sampai di rumah Pak Yu. Ia menanyakan tentang Ayah.
“Dia tinggal di sana tapi sudah pindah. Tadi malam aku
melihatnya berkemas dan bahkan aku mengucapkan bye bye padanya.”
Bagaimana mungkin, tadi pagi saja mereka masih ketemuan kok?
Ckckck kedua orang ini kalo mau ngomong janjian dulu deh -.-
Woo Jae ingat dulu dia pernah berniat ke rumah Ayah setelah mendapat perawatan. Alamat yang diberikan suster masih jelas,
“Itu rooftop kami. Bukan Yu Man Ho yang tinggal di sana tapi
Lee Sam Jae. Dia tidak pindah. Dia tinggal bersama putranya dan jika kau
menambahkan putrinya yang juga pernah tinggal, berarti mereka sudah 4 tahun.”
28-3 Buam
Tidak terbayang bagaimana perasaan Woo Jae. Merasa
terhianati?
kenapa ceritanya dipisah2? jadi bingung ini gimana ceritanya,, awalnya mana, akhirnya mana? coba kalau tiap episode dibuat 1 artikel aja,,
ReplyDelete