Lets finish it soon so we can go
to 4th episode that much better than this haha. I really like this episode
before watched 4th episode tbh :P
Sebelumnya: My Golden LifeEpisode 3 (Part 1)
Pacar Ji Tae, Soo Ah, ndatengin
pacarnya di tempat kerja. Sebenarnya sudah gilirannya ke meja Ji Tae, tapi Ji
An menyerobot di kursi customer kakaknya untuk meminta pinjaman. Soo Ah jadi
nguping di kursi sebelah.
Tapi tidak lama karena setelah
tahu tak bisa mendapatkannya, Ji An meminta maaf dan pamit pulang. Soo Ah
bertanya siapa gadis itu. Mungkin dikiranya cewek gimana gitu ya, tapi Ji Tae
menjawab dia adiknya. Adik yang ia ceritakan sebelumnya, yang tertua dari si
kembar. Oke...Soo Ah belum pernah ketemu
sama keluarga Ji Tae. Mereka pacaran memang tanpa ada niatan menikah. Merasa
tak perlu saling mengenalkan keluarga. Bikin penonton penasaran aja wkwk. Soo
Ah ini hidup sendirian apa gimana? Anak cewek lho belum nikah nikah...
Ji An lantas memutuskan menelepon
Do Kyung. (Nama kontak JI An di ponsel Do Kyung: pelaku?) Dan pas sekali Do
Kyung lagi butuh penerjemah pengganti. Do Kyung menanyakan pekerjaan Ji An
sebelumnya dan ia tahu Ji An bisa melakukannya. Orang yang ia rekrut sebelumnya
mengalami masalah mendadak. Ia meminta Ji An ke tempatnya berada dengan segera.
Ia yang akan mengganti biaya tranportnya termasuk biaya pulang. Jadi Ji An
harus menunggunya pulang nanti. Ia tidak bisa pulang duluan. Sigh.
Mendengarnya Ji An secepat kilat
berganti pakaian formal di rumah. Kasihan, Ibu tidak punya waktu untuk
menceritakan pada Ji An. Putrinya terlalu buru-buru. Meski ia sudah melarangnya
bekerja.
Ibu yang memasuki kamar Ji An pun
melihat ‘seragam’ Ji An yang dikenakannya menggoreng ayam, terjulur keluar
tasnya tadi. Ibu mengambil dan menciumnya. Ia lihat bekas cipratan minyak, ia
cium baunya yang bercampur dengan ayam, terbayang bagaimana Ji An
berpanas-panasan dekat kompor, berpeluh mencari lembar demi lembar won untuk
hidupnya. Ibu terisak keras. Putrinya...penonton bisa merasakan betapa ia
menyayanginya. Ia bahkan butuh dinding sebagai sandaran.
Tuan Choi akhirnya pulang. Ia
terkejut bahwa berita yang hendak disampaikan istrinya adalah berita penemuan
Eun Sook. Nyonya No ngetes DNA sendiri tanpa memberitahunya? Nyonya No kesal,
bukannya suaminya itu yang menganggap putrinya meninggal setelah setahun mereka
melakukan pencarian. Mereka harus berhenti mencarinya, katanya. Tuan Choi
mengerti. Namun bagaimana bisa Nyonya No ingin Ji An langsung kembali ke rumah
mereka. Istrinya itu harusnya juga mempertimbangkan perasaan Ji An. Terlalu
cepat dan ia butuh waktu.
Menurut saya tuan Choi ini selalu
berkepala dingin. Nyonya No lebih sering terlihat emosi. Saya suka cara
pikirnya. Tapi bisa dimaklumi juga bagaimana perasaan seorang ibu yang
dirasakan Nyonya No melihat kondisi Ji An.
Mereka lanjut berdebat agak keras
di dalam kamar. Seo hyun cemas mendengarnya. Ia yang disapa Manager Min
menanyakan siapa Eun Sook? “Kakak nona.” Seo Hyun kaget.
Tiba-tiba dia punya kakak. Ia
merasa aneh.
Di taksi menuju tempat Do Kyung,
Ji An menghitung lembaran uangnya. Tak sisa banyak dibanding angka argo yang tampak
saat itu. Ia menceritakan pada pak supir berapa yang ia punya untuk sampai
tempat tujuan. Entah uang itu cukup atau Ji An masih harus jalan kaki ke sana,
Ji An sampai untuk mempersiapkan pekerjaannya. Penerjemah bahasa Jepang dan
Inggris untuk acara kumpul-kumpul para generasi ketiga chaebol. Menyaksikan
pameran produk fashion. Harga jam tangan saja abisa selangit. Ji An yang tahu
itu begidik ngeri.
Tiba malam acara, Ji An bertugas
dengan sangat baik. Senyumnya cerah, bicaranya lancar. Saya suka banget akting
Hye Sun di sini? Beneran dia bisa kedua bahasa ini? Saya suka pokoknya. Nggak
aneh buat saya. Do Kyung juga terlihat tersenyum saat memandang Ji An. Ia
sepertinya menyukai pekerjaan Ji An. Oh ya, saya lupa bilang. Ji An nggak tahu
nama Do Kyung. Ia hanya tahu marganya Choi. Mungkin dia tidak ingin berhubungan
lagi dengan Ji An, apalagi membiarkannya mengenalnya. Mereka hanya orang asing
baginya.
Di My Daughter Seo Young, perusahaan mereka juga perusahaan pakaian.
SWnim pakai style yang sama. Plus acara fashion.
Do Kyung sampai untuk melihat
ibunya sadar dari pingsan dan diinfus. Diketahui, Nyonya No sudah sering
begini. Pingsan. Apakah semenjak kehilangan Eun Sook?
Tuan Choi memarahi Do Kyung
karena pulang lebih awal dari acara. Padahal itu acara penting. Diceritakan
SWnim bagaimana anak-anak chaebol berusaha mendapat pengakuan dari ayah-ayah
mereka dengan menarik investor luar. Salah satunya ya dengan mengkrabkan diri
bersama di acara ini. Yah...padahal nggak semua orang mau buka hati. Investor
yang lebih muda tersebut terkesan pilih-pilih. Berkompeten namanya. Nggak mudah
^^
Tapi dari ucapan teman Do Kyung,
kita bisa tahu Do Kyung bahkan mau membantu urusan bisnis temannya. Padahal dia
sendiri aja belum belum tentu tanpa masalah.
Usai acara, Ji An kelaparan. Sayangnya
para pegawai baru makan nanti waktu balik ke hotel. Yah...Ji An kan langsung
pulang. Dan para pegawa di sana sebelumnya mereka sudah diberi snack. Eh. Ji An
belum sampai waktu itu. Beruntung sekali pegawai penyaji makanan yang ia tanya
memberinya snack. Iya, hanya sebungkus ukuran kecil.
Di tempat lain Hyuk menunggu
balasan pesannya. Sudah seminggu lho. Lama banget. Hyuk memandangi ponselnya
terus sampai nggak sadar dua orang bawahannya memanggilnya. Yang paling tua
bahkan menyuruhnya menelepon tukang kayu yang lain saja (karena melihat Hyuk
hanya di sana tanpa memberitahu mereka seperti yang sebelumnya ia katakan LOL).
Hari semakin larut dan Ji An
masih di tempat acara menunggu Do Kyung. Do Kyung sendiri ternyata ketiduran di
kamarnya. Ia dipanggil Seo Hyun yang dihubungi Gi Jae, temannya tadi karena Do
Kyung tak mengangkat telepon. Teleponnya masih di mobil.
Hujan turun deras sementara tak
ada bus lewat. Ji An berjalan basah kuyup. Ngeri ia saat melihat seorang
ahjussi berjas hujan membawa sepeda menawarinya tumpangan. Ia menghindar
beralasan suaminya yang akan menjemput. Padahal ia sendiri berusaha menelepon
taksi yang malangnya nggak bakal ke tempat Ji An.
Do Kyung baru melihat pesan-pesan
Ji An yang berkata akan tetap menunggu meski sangat malam. Bukannya ia mau
menempel ke Do Kyung tapi ia menggunakan semua uangnya untuk ke tempat itu dan
ia tak punya uang untuk kembali. Ji An sangat kesal padanya yang tak mengatakan
pergi atau tunggu, serta tak mengangkat telepon. Huh, bagus sekali karena dia
generasi ketiga chaebol.
Do Kyung melihat jamnya yang
menunjukkan hampir jam 1. Ia sebenarnya tak percaya Ji An akan nekat
menunggunya. Tapi akhirnya ia percaya saat melihat sendiri sebuah mobil
menyalipnya untuk menjemput Ji An. Dia melihat pria yang menyampirkan jas ke Ji
An adalah pria teman-yang-lama-tak-jumpa Ji An waktu itu. Ia bergumam, mereka
sudah dekat cukup cepat.
Awwww saya suka banget udah kelihatan rivalitasnya Hyuk dan Do Kyung di
episode-episode awal. Episode ini bener-bener nunjukin perkembangannya. Apalagi
episode 4 (masih deh promosi episode berikutnya :) Ji An sebenernya pun
juga Cuma kebetulan Hyuk nelpon di saat yang tepat. Batrenya 1% dan dia sangat
ketakutan melihat ahjussi tadi berjalan ke arah yang sama dengannya sambil
mengeluarkan teleponnya. REALLY! The BGM So ear catching waktu Do Kyung ngeliat
Ji An dijemput Hyuk!!!
Do Kyung mengirim pesan pada Ji
An, meminta maaf. Ia ingin Ji An menghubunginya nanti. Ji An masih marah.
Bukannya Do Kyung yang bilang sendiri nggak mau ketemu lagi. Ji An hanya minta
dikasih nomer rekening Do Kyung saja.
Di perjalanan, JI An tanya kenapa
Hyuk nggak penasaran kenapa Ji An bisa kayak gitu. Basah di tempat nun jauh
dari kota. Hyuk menjawab, apa dia harus tahu semuanya? Aiiiiiiiiiiiiih, SWnim YOU
GOT THE POINT! Banyak orang di luar sana selalu kepo masalah orang. Bahkan
nyari tahu sendiri apapun itu. Beberapa orang ada yang fine-fine aja tapi terus
kalau udah jadi gosip apalagi jadi nyebar yang jelek-jeleknya...nggak kebayang
kebencian terungkap. Pikiran negatif yang memenuhi pikiran. Padahal kalau yang
bersangkutan mau atau nyaman, mereka akan cerita kok.
Ketemu Hyuk yang kayak gitu mah
saya seneng banget. Apalagi Ji An ya.
Ji An pulang dalam keadaan rumah
gelap gulita. Ia tak melihat Ibu menunggunya hingga tertidur di meja.
Ji Soo sebenarnya libur hari itu
tapi dia tetap masuk haha. Masih usaha narik Bos Kang Nam Goo ceritanya. Kan
pas hari pengantaran bahan roti. Sekalian dia bantu-bantu ngangkatin. Tapi Bos
Kang sama sekali nggak suka. Dia menyuruh Ji Soo pulang.
Ibu melihat Ji An masih tidur
dengan kaki yang lecet. Miris. Ia mau membangunkan Ji An untuk pergi menemui
keluarga kandungnya. Tapi Ji An sama sekali tidak diberitahu. Ia hanya dipukul
karena panggilannay tak mempan dan disuruh mengikutinya dengan pakaian bagus dan
make up.
Sampai hotel yang dikira sebagai
tempatnya kencan buta, Ji An makan dengan lahap. Ibu cerita kalau Ji An belum
sarapan (tadi habis bangun jam 11 langsung ke sana), jadi ngajak makan dulu.
Nyonya No yang melihat putrinya makan lahap miris. Tuan Choi langsung meminta
diambilkan makanan lagi. Duh beneran Tuan Choi kepala dingin banget. Waktu Ibu
ngajak makan dia langsung nanggapin meski Nyonya No tampak mau mengatakan
sesuatu dulu.
Tuan Choi berkata Ji An
sepertinya tak pilih-pilih makanan. Ji An menjawab dia memang demikian dan lagi
semua makanannya enak. Mungkin juga karena dia nggak makan semalaman jadi terus
terusan makan. Nyonya No menatap tajam Ibu. Ha? Anaknya nggak makan semalaman?
Ibu cerita lebih lanjut, Ji An
anaknya rajin dan pintar, tak pilih makanan dan nggak gampang sakit juga. Mendengarnya,
Ji An tersedak. Ibunya ini bicara apa. Lalu Ji An sadar yang makan bersamanya
sekarang adalah Bos Haesung Grup, perusahaan tempat bekerjanya dulu. Ji An
bertanya pada ibunya bagaimana ibunya bisa mengenal mereka yang awalnya tadi ia
perkenalkan sebagai temannya.
“Aku mengenal mereka darimu. Ji
An-ah, mereka orang tua kandungmu.”
Bersambung ke My Golden Life Episode 4
Scene yang tersisa dari highlight teaser adalah perbincangan Ji An dengan Hyuk mengenai orang tua yang bukan
orang tua sebenarnya. Trus Do Kyung yang nyamperin Ji An di dekat rumahnya
karena Ji An nggak ngangkat telepon. Dan adegan Ji An berlutut di depan
pelanggan dilihat oleh Ji Ho adiknya, pramuniaga toko sepatu. Ji Ho yang
tersenyum menunjukkan uang di club juga belum. Sip. Setelah episode 4, kita
akan tebak-tebakan scene apa yang muncul.
Saya nggak tahu bagaimana kalau bukan Ji An anak Nyonya No. Saya tidak bisa membayangkan reaksi mereka hahahaha. Bencana mah. Kacauuuuuuu.
0 Response to "Review Korean Drama My Golden Life Episode 3 (Part 2)"
Post a Comment